Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Peluang Usaha » Cara Budidaya Belut dalam Drum, Peluang Agrobisnis

Cara Budidaya Belut dalam Drum, Peluang Agrobisnis

  • account_circle admin
  • calendar_month Jum, 10 Mei 2013
  • visibility 295

Cara budidaya belut dalam drum,  peluang agrobisnis pelihara belut dalam drum. Selama ini belut dianggap sebagai hewan yang kurang menjanjiakan dalam agrobisnis karena selain pemeliharaan belut yang susah juga membutuhkan lahan produksi yang lebih, namun hal itu ternyata bukanlah halangan dalam membangun usaha belut. Belut merupakan binatang yang cukup unik, belut senang hidup pada lumpur atau campuran lumpur dan bahan organik yang berair. Dengan cara membenamkan diri di media lumpur tersebut belut dapat melakukan kehidupan, pemijahan, merawat anak dan pembesaran. Tidak punya lahan luas bukan halangan bagi kita untuk berkarya dan mendapatkan penghasilan. Anda bisa mendapatkan penghasilan baik untuk sampingan ataupun bisa dilakukan sebagai pekerjaan utama Anda di rumah dengan cara mengikuti kiat sukses budi daya belut dalam drum.


Hal yang harus diketahui dan perlengkapan yang harus disiapkan antara lain :

A. PERLENGKAPAN

Tong/drum, disarankan dari bahan plastik, supaya tidak berkarat.
Paralon.
Kawat kasa.
Tandon penampungan air.
Ember, serok, cangkul, baskom, jerigen dll.

B. PERSIAPAN DAN TEKNIK BUDIDAYA

Sebelum memulai budidaya belut dalam drum/tong, dibutuhkan media pemeliharaan sebagai tempat belut berkembang biak, media pemeliharaan ini sangat penting mengingat keberhasilan budidaya yang kita lakukan sangat bergantung pada media pemeliharaan ini. Untuk media pembesaran hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut
1. Drum

drum yang digunakan sebaiknya tidak bocor dan berkarat, jika menggunakan drum/tong dari besi yang berkarat sebaiknya dibersihkan dahulu dari karat dan lakukan pengecatan ulang dan diamkan sampai kering dan tidak berbau cat lagi.

Cara merakit Drum/tong :

Letakkan tong pada posisi mendatar, agar media menjadi lebih luas.
Buka bagian tengah drum/tong, sisakan 5 cm pada sisi kanan dan kiri.
Pasanglah tumpuan/ganjal supaya drum/tong tidak menggelinding, atau bergerak.
Buat saluran pembuangan dibawah drum, letaknya dapat disesuaikan dengan penampungan limbah pembuangan.
Buat peneduh, sehingga intensitas panas matahari tidak terlalu tinggi dan terkena langsung ke permukaan drum/tong, bahan bisa dibuat dengan memasang shading net/waring atau bisa juga dengan bahan yang murah dan mudah didapat lainnya.

2. Media Tanah

Tanah yang digunakan sebaiknya tanah yang tidak berpasir, tidak terlalu liat serta masih memiliki kandungan hara, disarankan untuk menggunakan media tanah dari sawah, atau dapat pula menggunakan media tanah bekas pemeliharaan ikan lele. Untuk melakukan pematangan media tanah tahapan yang dilakukan yaitu :

Masukkan tanah kedalam drum/tong hingga ketinggian 30–40 cm.
Masukkan air hingga tanah becek namun tidak menggenang.
Masukkan EM 4 sebanyak 4 botol kedalam tong.
Aduk tanah sebanyak 2 kali sehari hingga tanah lembut dan gembur.

3. Media Instan Bokashi

Media instan ini dibuat diluar drum/tong yang merupakan campuran bahan utama dan bahan campuran. Penggunaan 100 kg bahan akan menghasilkan 90 kg media instan bokashi. Setiap drum/tong ukuran 200 liter dibutuhkan 45 kg bokashi.

Bahan utama terdiri atas :

Jerami Padi (40%).
Pupuk Kandang (30%).
Bekatul/dedak (20%).
Potongan batang pisang (10%).

Bahan campuran terdiri atas :

EM4.
Air sumur.
Larutan 250 gram gula pasir untuk menghasilkan 1 liter larutan (molases.

Cara membuat Media Instan Bokashi :

Cacah jerami dan potongan batang pisang kemudian keringkan. Tanda bahan sudah kering adalah hancur ketika digenggam.
Campuran cacahan bahan diatas dengan bahan pokok lain dan aduk hingga merata.
Campurkan bahan campuran sedikit demi sedikit tapi tidak terlalu basah.
Tutup media dengan karung goni atau terpal selama 4–7 hari. Bolak balik campuran agar tidak membusuk.

4. Mencampur Media point 1 dan 2

Masukkan media instan kedalam tong dan aduk hingga merata.
Massukkan air kedalam drum/tong hingga ketinngian 5 cm dan diamkan hingga terdapat plankton dan cacing (sekitar 1 minggu) selama proses ini berlangsung drum/tong tidak perlu ditutup.
Keluarkan air dari drum/ tong dan ganti dengan air baru dengan ketinggian yang sama.
Massukkan tumbuhan air yang tidak terlalu besar sebanyak ¾ bagian dan ikan ikan kecil.
Masukkan vetsin secukupnya sebagai perangsang nafsu makan belut dan diamkan selama 2 hari.

Yang perlu diperhatikan ketinggian seluruh media , kecuali tumbuhan air tidak lebih dari 50 cm.

5. Memasukkan bibit belut

Setelah semua media budidaya tersebut siap tahapan selanjutnya menebarkan bibit belut. Bibit yang ditebar sebaiknya sebanyak 2 kg dengan jumlah bibit sebesar 80–100 ekor per kg.

C. PEMELIHARAAN

Pemeliharaan atau perawatan belut didalam tong drum/tong relatif lebih mudah karena pemantauan budidaya relatif kecil, namun demikian perawatan tetap harus diperhatikan, antara lain:

1. Pemberian Pakan

Tidak ada aturan baku volume pemberian pakan, namun sebaiknya pakan diberikan 5% dari jumlah bibit yang ditebarkan. Pakan yang sebaiknya diberikan yaiyu cacing, kecebong, ikan ikan kecil , dan cacahan keong mas atau bekicot. Pemberian pakan diberikan pada hari ke 3 setelah bibit ditebar dalam drum/ tong. Pemberian pakandilakukan pada sore hari seperti kebiasaan belut dialam yang makan disore/malam hari. Untuk menekan biaya pemeliharaan sebaiknya pakan untuk belut dibudidayakan sendiri.

2. Pengaturan Air.

Pengaturan air sangat diperlukan untuk membuang sisa makanan agar tidak menumpuk dan menimbulkan bibit penyakit. Pengaturan air ini dengan cara mengalirkan air bersih kedalam drum/tong, sebaiknya air yang masuk berupa percikan air untuk melakukan ini digunakan pipa paralon sebagai media aliran. Sedangkan untuk saluran pembuangan dengan membuat lubang pada drum /tong dengan ketinggian 8 cm dari genangan air di media. Selain sebagai pengatur pembuangan sisa kotoran percikan air ini juga berfungsi sebagai penambah oksigen.

3. Perawatan Tanaman Air.

Tanaman air ini digunakan sebagai penjaga kelembaban tempat budidaya dan juga menjaga belut dari kepanasan.

4. Pemberian EM4.

EM4 berfungsi sebagai penetralisir sisa sisa pakan, selain itu juga berfungsi untuk mengurangi bau. EM4 diberikan2-3 kali sehari dengan dosis ½ sendok makan dilarutkan dalam 1 liter air.

5. Perawatan Sekitar Lokasi.

Perawatan sekitar lokasi ini untuk menjaga tong dari tanaman liar, lumut, dan hama maupun predator pemangsa seperti ayam.

D. PEMANENAN

Pemanenan dilakukan setelah 3–4 bulan atau sesuai dengan ukuran permintaan dari pembeli, jika pembeli menginginkan ukuran lebih besar tentunya waktu panennya bisa lebih lama. artikel terkait usaha belut, cara membangun usaga belut, perhitungan detail usaha belut maupun produksi efisien dalam usaha belut akan kami sajikan ke depan.

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Jual beli menurut islam, hukum islam dalam mengatur jual beli, pola jual beli dalam pandangan islam, syariat islam dalam jual beli, fiqih jual beli

    Pandangan Islam Terhadap Jual Beli, Sebuah Pendekatan Manhaji

    • calendar_month Sen, 6 Mei 2013
    • visibility 249
    • 0Komentar

    Jual beli menurut islam, hukum islam dalam mengatur jual beli, pola jual beli dalam pandangan islam, syariat islam dalam jual beli, fiqih jual beli. Islam melihat konsep jual beli itu sebagai suatu alat untuk menjadikan manusia itu semakin dewasa dalam berpola pikir dan melakukan berbagai aktivitas, termasuk aktivitas ekonomi. Pasar sebagai tempat aktivitas jual beli […]

  • Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah HIPSI DIY 2024

    Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah HIPSI DIY 2024

    • calendar_month Ming, 16 Jun 2024
    • visibility 574
    • 0Komentar

    Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah HIPSI (Himpunan Pengusaha Santri) Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta Periode Tahun 2024 – 2028 I. DEWAN PENASIHAT, DEWAN PEMBINA, dan DEWAN PAKAR:• Ketua PWNU DIY• Wawan Hermawan• GKR Mangkubumi• Dr. H. Hilmy Muhammad M.A, Ketua RMI NU DIY• Fahmi Akbar• Kyai Habib• Kombes Tartono, SH., MH.• Kyai Hamdani• Buchori AZ • […]

  • pertumbuhan ekonomi yogyakarta triwulan pertama 2013, peningkatan ekspor yogyakarta 2013, data pertumbuhan ekspor yogyakarta 2013, faktor pertumbuhan ekonomi yogyakarta

    Berita Ekonomi, Pertumbuhan Ekspor DIY Peringkat Dua Nasional

    • calendar_month Sel, 4 Jun 2013
    • visibility 3.356
    • 0Komentar

    Berita ekonomi, pertumbuhan ekspor DIY peringkat dua nasional. Data ini menunjukan bahwa pertumbuhan ekspor yogyakarta cukup positif dalam triwulan pertama 2013 bahkan pertumbuhan ekspor yogyakarta menempati ururtan kedua setelah Propinsi Papua dengan pertumbuhan ekspor sebesar 29,2 persen dan nlai ekspor 1,8 juta dolar Amerika. “Sementara ekspor Papua tumbuh 43,5 persen dengan nilai total 382,9 juta […]

  • Membangun bisnis di usia lanjut, pelatihan wirausaha bagi purnakarya, bisnis di masa pengsiun, mental usaha para purnakarya, work shop wirausaha jogja, racangan seminar wirausaha

    Bisnis di Usia Lanjut, Pelatihan Wirausaha Bagi Purnakarya

    • calendar_month Ming, 5 Mei 2013
    • visibility 231
    • 0Komentar

    Membangun bisnis di usia lanjut, pelatihan wirausaha bagi purnakarya, bisnis di masa pengsiun, mental usaha para purnakarya, work shop wirausaha jogja, racangan seminar wirausaha. Pensiun atau purna karya bagi sebagian orang seringkali dianggap sebagai sebuah kenyataan yang tidak menyenangkan sehingga menjelang masanya tiba sebagian orang sudah merasa cemas karena tidak tahu kehidupan seperti apa yang […]

  • kerajinan perak yogyakarta, hasil kerajinan perak yogyakarta, perak adalah hasil kerajinan, macam-macam produck kerajinan perak kotagede

    Perajin Perak Yogyakarta Tergerus, Faktor Utama Kebijakan PPN

    • calendar_month Kam, 2 Mei 2013
    • visibility 246
    • 0Komentar

    Kebijakan Pajak Pertumbuhan Nilai, kebijakan PPN ternyata membarikan dampak yang signifikan bagi perajin perak yogyakarta. Penurun jumlah perajin perak yang ada di Yogyakarta diperkirakan sekitar 50% dari jumlah sebelum 2008 atau mulainya krisis finansial global. Ketua Koperasi Produksi Pengusaha Perak Yogyakarta, Sutoyo membenarkan jumlah perajin perak terus menurun. Meski data pasti memang tidak ada, ia memperkirakan […]

  • laju pertumbuhan ekonomi yogyakarta, data pertumbuhan ekonomi yogyakarta, pertumbuhan pertanian yogyakarta, panen raya pertanian yogyakarta, laju ekonomi kwartal pertama 2013

    Ekonomi Yogyakarta Terdorong Oleh Panen Pertanian Naik 2,93%

    • calendar_month Sen, 27 Mei 2013
    • visibility 244
    • 0Komentar

    Sektor pertanian Yogyakarta memberikan kontribusi yang baik, panen raya pertanian 2013 mendorong laju pertumbuhan ekonomi mencapai 2,9%. Panen raya kali ini mampu meningkat hingga mencapai 58,39%. Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan I/2013 dibandingkan dengan triwulan IV/ 2012 ( q-to-q) meningkat 2,93%. […]

expand_less