Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Artikel » Strategi Bisnis Komunikasi Lintas Budaya, Pendekatan Bisnis dan Budaya

Strategi Bisnis Komunikasi Lintas Budaya, Pendekatan Bisnis dan Budaya

  • account_circle admin
  • calendar_month Sen, 13 Mei 2013
  • visibility 734

Strategi Bisnis Komunikasi Lintas Budaya, Pendekatan Bisnis dan Budaya, hubungan komunikasi dengan bisnis, hubungan budaya dengan bisnis, memahami bisnis dengan budaya, strategi komunikasi bisnis lintas budaya.

KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA

Dalam dunia bisnis kita juga memperlukan komunikasi apalagi jika kita berbisnis dengan orang yang mempunyai kebudayaan berbeda dengan kita lah berikut ini makna dari komunikasi bisnis lintas budaya
A. Pengertian Komunikasi Bisnis Lintas Budaya
Komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun nonverbal dengan memperhatikan faktor-faktor budaya di suatu daerah, wilayah atau negara.
Apabila para pelaku bisnis akan melakukan ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau ke negara lain, pemahaman budaya di suatu daerah atau negara tersebut menjadi sangat penting artinya, termasuk bagaimana memahami produk-produk musiman di suatu negara. Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai terjadi kesalahan fatal yang dapat mengakibatkan kegagalan bisnis.


B. Pentingnya Komunikasi Bisnis Lintas Budaya
Dengan melihat perkembangan atau tren yang ada saat ini, komunikasi bisnis lintas budaya sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di antara mereka. Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman bersama antara dua orang atau lebih dalam melakukan komunikasi lintas budaya, baik melalui tulisan maupun lisan. Semakin banyaknya pola kerja sama maupun kesepakatan ekonomi di berbagai kawasan dunia saat ini akan menjadikan komunikasi bisnis lintas budaya semakin penting.
Pendek kata, dengan semakin terbukanya peluang perusahaan multinasional masuk ke wilayah suatu negara dan didorong dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, maka pada saat itulah kebutuhan akan komunikasi bisnis lintas budaya menjadi semakin penting artinya.

C. Memahami Budaya dan Perbedaannya

1. Definisi Budaya
a. Menurut Lehman, Himstreet dan Batty, budaya sebagai sekumpulan pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat mereka sendiri.
b. Menurut Hofstede, budaya diartikan sebagai pemrograman kolektif atas pikiran yang membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dari kategori lainnya.
c. Menurut Bovee dan Thill, Budaya adalah sistem sharing atas symbol-simbol, kepercayaan, sikap, nilai-nilai, harapan, dan norma-norma untuk berperilaku.
d. Menurut Murphy dan Hildebrandt, budaya diartikan sebagai tipikal karakteristik perilaku dalam suatu kelompok.
e. Menurut Mitchel, budaya merupakan seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan, standar, pengetahuan, moral, hukum, dan perilaku yang disampaikan oleh individu-individu masyarakat yang menentukan bagaimana seseorang bertindak, berperasaan, dan memandang dirinya serta orang lain.

2. Komponen Budaya
Menurut Lehman, Himstreet dan Baty, setiap elemen terbangun oleh beberapa komponen utamanya, yaitu nilai-nilai, norma-norma, symbol-simbol, bahasa, dan pengetahuan.
Menurut Mitchell, komponen budaya mencakup antara lain; bahasa, kepercayaan/keyakinan, sopan santun, adat istiadat, seni, pendidikan, humor, dan organisasi sosial.
Menurut Cateora, budaya memiliki beberapa elemen, yaitu:
• Budaya Material (material culture), dibedakan dalam dua bagian yaitu teknologi dan ekonomi. Teknologi mencakup teknik atau cara yang digunakan untuk mengubah atau membentuk material menjadi suatu produk yang dapat berguna bagi masyarakat pada umumnya. Sedangkan ekonomi dimaksudkan suatu cara orang menggunakan segala kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.
• Organisasi sosial (social institution), dan pendidikan adalah suatu lembaga yang berkaitan dengan cara bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain, mengorganisasikan kegiatan mereka untuk dapat hidup secara harmonis dengan yang lain, dan mengajar perilaku yang dapat diterima oleh generasi berikutnya.
• Sistem kepercayaan atau keyakian (belief sistem) yang dianut oleh suatu masyarakat akan berpengaruh terhadap sistem nilai yang ada di masyarakat tersebut.
• Estetika (aesthetics), nilai nilai estetika yang ditunjukkan masyarakat dalam berbagai peran tentunya perlu dipahami secara benar, agar pesan yang disampaikan mencapai sasaran secara efektif.
• Bahasa (language), adalah suatu cara yang digunakn seseorang dalam mengungkapkan sesuatu melalui symbol-simbol tertentu kepada orang lain.

3. Tingkatan Budaya
Menurut Murphy dan Hildebrandt, dalam dunia praktis terdapat tiga tingkatan budaya, yaitu:
a. Formal
Budaya pada tingkatan formal merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh suatu masyarakat yang turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya dan hal itu bersifat formal atau resmi. Dalam dunia pendidikan, tata bahasa Indonesia adalah termasuk budaya tingkat formal yang mempunyai suatu aturan yang bersifat formal dan terstruktur dari dulu hingga sekarang.
b. Informal
Pada tingkatan ini, budaya lebih banyak diteruskan oleh suatu masyarakat dari generasi ke generasi berikutnya melalui apa yang didengar, dilihat, dipakai (digunakan) dan dilakukan, tanpa diketahui alasannya mengapa hal itu dilakukan.
c. Teknis
Pada tingkatan ini, bukti-bukti dan aturan-aturan merupakan hal yang terpenting. Terdapat suatu penjelasan yang logis mengapa sesuatu harus dilakukan dan yang lain tidak boleh dilakukan. Pada tingkatan formal pembelajaran dalam budaya mencakup pembelajaran pola perilakunya, sedangkan pada tingkatan teknis, aturan-aturan disampaikan secara logis dan tepat.

4. Mengenal perbedaan Budaya
Perbedaan budaya dapat dilihat dari:
a. Nilai-Nilai sosial
b. Peran dan Status
c. Pengambilan Keputusan
d. Konsep Waktu
e. Konsep Jarak Komunikasi
f. Konteks Budaya
g. Bahasa Tubuh
h. Perilaku Sosial
i. Perilaku Etis
j. Perbedaan budaya perusahaan

D. Komunikasi dengan Orang yang Berbudaya Asing
1. Belajar Tentang Budaya
Ketika tinggal di negara lain alangkah baiknya seseorang sedikit banyak mengenal budaya maupun adat istiadat yang berlaku dinegara tersebut. Mengenal beberapa kata bahasa asing untuk seatu pergaulan di lingkuang bisnis merupakan langkah baik yang senantiasa perlu dikembangkan. Jadi belajar tentang budaya negara lain juga bisa dijadikan sebagai langkah awal untuk berkomunikasi dengan orang yang berbudaya asing.

2. Mengembangkan Ketrampilan Komunikasi Lintas Budaya
Mempelajari apa yang dapat dilakukan oleh seorang tentang budaya tertentu sebenarnya merupakan cara yang baik untuk menemukan bagaiman mengirim dan menerima pesan-pesan lintas budaya secara efektif.
Mempelajari ketrampilan komunikasi lintas budaya pada umumnya akan membantu seseorang beradaptasidalam setiap budaya, khususnya jika seseorang berhubungan dengan orang lain yang memiliki budaya berbeda.

3. Negosiasi Lintas Budaya
Membedakan budaya dalam dua kelompok yaitu budaya permukaan (surface culture) seperti makanan, liburan, gaya hidup, dan buday tinggi (deep culture), yang terdiri atas sikap nilai-nilai yang menjadi dasar budaya tersebut.
Orang yang berasal dari budaya yang berbeda seringkali mempunyai pendekatan negosiasi yang berbeda. Tingkat toleransi untuk suatu ketidaksetujuan pun bervariasi. Seseorang harus dapat menumbuhkan hubungan personal sebagai dasar membangun kepercayaan dalam proses negosiasi.
Negosiator dari budaya yang berbeda mungkin menggunakan teknik pemecahan masalah dan metode pengambilan keputusan yang berbeda. Jika mempelajari budaya partner sebelum bernegosiasi, akan lebih mudah untuk dapat memahami pandangan mereka. Menunjukkan sikap yang luwes, hormat, sabar dan sikap bersahabat akan membawa pengaruh yang baik bagi proses negosiasi yang sedang berjalan, yang pada akhirnya dapat ditemukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak. Strategi Bisnis Komunikasi Lintas Budaya, Pendekatan Bisnis dan Budaya, hubungan komunikasi dengan bisnis, hubungan budaya dengan bisnis, memahami bisnis dengan budaya, strategi komunikasi bisnis lintas budaya. 

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • kerajinan perak yogyakarta, hasil kerajinan perak yogyakarta, perak adalah hasil kerajinan, macam-macam produck kerajinan perak kotagede

    Perajin Perak Yogyakarta Tergerus, Faktor Utama Kebijakan PPN

    • calendar_month Kam, 2 Mei 2013
    • visibility 245
    • 0Komentar

    Kebijakan Pajak Pertumbuhan Nilai, kebijakan PPN ternyata membarikan dampak yang signifikan bagi perajin perak yogyakarta. Penurun jumlah perajin perak yang ada di Yogyakarta diperkirakan sekitar 50% dari jumlah sebelum 2008 atau mulainya krisis finansial global. Ketua Koperasi Produksi Pengusaha Perak Yogyakarta, Sutoyo membenarkan jumlah perajin perak terus menurun. Meski data pasti memang tidak ada, ia memperkirakan […]

  • investasi ekonomi yogyakarta, perkembangan ekonomi otomotif di yogyakarta, investasi industri otomotif di yogyakarta, perjanjian investasi otomotif yigyakarta

    Investasi Industri Otomotif Siap Masuk Yogyakarta

    • calendar_month Ming, 26 Mei 2013
    • visibility 229
    • 0Komentar

    Investasi Industri Otomotim Siap Masuk Yogyakarta, perkembangan investasi di yogyakarta semakin meningkat, grafik meningkat dari berbagai sektor lini ekonomi termasuk dalam hal ini adalah sektor otomotif. industri otomotif merupakan salah satu industri yang banyak menyerap tenaga kerja dan juga sektor ekonomi yang menopang sektor industri lain. Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Paku Alam IX […]

  • Wawancara Ky.H. As’ad Said Ali; Kita Tumbuhkan Kelas Menengah Baru Dari NU, memberdayakan ekonomi umat, memajukan ekonomi umat, dalam kerangka ekonomi bangsa indonesia

    Wawancara Ky.H. As’ad Said Ali; Kita Tumbuhkan Kelas Menengah Baru Dari NU

    • calendar_month Jum, 17 Mei 2013
    • visibility 238
    • 0Komentar

    Perkembangan ekonomi dilakalangan nahdiyin, kita kan membahas dalam bersama Ky.H. As’ad Said Ali. Bagaimana strategi pengembangan ekonomi bagi warga NU, berikut wawancara Mukafi Niam dengan Wakil Ketua Umum PBNU H As’ad Said Ali beberapa waktu lalu. Bagaimana upaya pengembangan ekonomi NU? Ini merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan warga NU. Titik tolaknya dari Nahdlatut Tujjar yang dikembangkan […]

  • pengurus HPSI DIY, daftar pengurus Himpunan Pengusaha Santri DIY, gerakan ekonomi Yogyakarta, Sejarah pembentukan HIPSI

    Buchori Al-Zahrowi Terpilih Sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) DIY

    • calendar_month Rab, 22 Mei 2013
    • visibility 284
    • 0Komentar

    Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) yang merupakan turunan dari Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU lahir pada tanggal 03 Februari 2012 kini mulai merambah ke wilayah-wilayah, tak luput Daerah Isitimewa Yogyakarta pun ikut membentuk badan otonom yang konsen diwalayah pengembangan ekonomi ini. Pembentukan HIPSI DIY diawali dari acara HARLAH NU ke-90 yakni Temu Saudagar dan Lintas Profesi […]

  • Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah HIPSI DIY 2024

    Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah HIPSI DIY 2024

    • calendar_month Ming, 16 Jun 2024
    • visibility 573
    • 0Komentar

    Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah HIPSI (Himpunan Pengusaha Santri) Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta Periode Tahun 2024 – 2028 I. DEWAN PENASIHAT, DEWAN PEMBINA, dan DEWAN PAKAR:• Ketua PWNU DIY• Wawan Hermawan• GKR Mangkubumi• Dr. H. Hilmy Muhammad M.A, Ketua RMI NU DIY• Fahmi Akbar• Kyai Habib• Kombes Tartono, SH., MH.• Kyai Hamdani• Buchori AZ • […]

  • Seminar Entrepreneur “Mempersiapkan Diri Menuju Indonesia 2030”

    Seminar Entrepreneur “Mempersiapkan Diri Menuju Indonesia 2030”

    • calendar_month Sab, 28 Des 2013
    • visibility 605
    • 0Komentar

    “Indonesia yang berpenduduk kurang lebih 250 juta jiwa dengan mendiami sekitar 11.000 pulau dari 17.504 pulau di seluruh Nusantara merupakan Negara berkembang dengan potensi yang paling mungkin untuk menjadi negara kuat di masa akan mendatang. Pemimpin perusahaan konsultan bisnis, McKinsey Indonesia, Raoul Oberman, menyatakan Indonesia berpotensi menjadi negara dengan ekonomi terbesar ketujuh di dunia pada […]

expand_less