Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Artikel » Era Untuk Berbisnis, Waktu Tepat Untuk Memulai Usaha

Era Untuk Berbisnis, Waktu Tepat Untuk Memulai Usaha

  • account_circle admin
  • calendar_month Sab, 11 Mei 2013
  • visibility 232

Era Untuk Berbisnis, Waktu Tepat Untuk Memulai Usaha, kondisi ekonomi yang menguntungkan, ekosistem ekonomi nasional yang baik, semua itu adalah hal yang perlu kita tau dari membangun sebuah usaha. Ada banyak alasan dikemukakan, mulai dari susahnya mencari pekerjaan sehingga alternatif berbisnis adalah salah satu solusinya. Pandangan itu lebih pesimistis. Memang ada banyak perspektif untuk menjelaskan itu. Namun di sini saya ingin berbagi tentang alasan yang menurut saya pas sebagai pendorong kenapa kita tepat jika berbisnis saat ini. Saya ingin menceritakan alasan dari sisi ekonomi. Pandangan yang lebih optimistis. Selain memang 9 dari 10 pintu rezeki adalah berdagang. Saat ini kondisi ekonomi Indonesia sedang dalam masa ranum-ranumnya. Sedang masa segar-segarnya dan siap berbuah dan lebih mekar lagi. Setidaknya begitu yang pernah disampaikan pakar marketing Indonesia, Hermawan Kertajaya. Beliau mengatakan saat ini pertumbuhan ekonomi akan merangsek naik secara signifikan diakibatkan semakin banyaknya masyarakat kelas menengah.

Data mengatakan dimulai tahun 2010 jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia sudah mencapai 50% lebih dari seluruh jumlah penduduk di Indonesia. Tenang, supaya tidak terlalu susah dicerna membicarakan teori-teori ekonomi tingkat tinggi, karena saya juga pusing menjelaskannya maka mari coba saya jelaskan lebih sederhana. Semoga lebih mudah dicerna.

Jadi begini, belajar dari sejarah negara-negara berkembang, perekonomian mereka akan melesat jauh berkembang saat jumlah masyarakat kelas menengah mereka sudah mencapai lebih dari 50%, China mengalaminya di awal tahun 2000an, disusul Singapura, dan yang paling baru adalah Malaysia. (untuk data lebih baik silakan dicek sendiri, karena saya juga tidak dikaruniai menghafal data-data angka dengan baik). Dan mulai tahun 2010 lalu Indonesia sudah mulai mencapainya.

Lantas apa efek dari jumlah kelas menengah yang banyak itu?

Mari saya jelaskan terlebih dahulu apa itu kelas menengah? Kelas menengah atau sering kali disebut dengan c3000 (costumer 3000 US Dolar) adalah penduduk yang memiliki penghasilan 3.000 Dolas AS setahun. Kelas menengah ini identik juga dengan kalangan terpelajar dan dekat dengan teknologi. Dari sini mereka memiliki peran yang signifikan terhadap perkembangan suatu negara.

Jika di rupiahkan akan jadi seperti ini: USD 3000 x Rp 9.800 = Rp. 29.400.000/tahun. Atau pengasilan perbulan jadi Rp. 29.400.000 / 12 = Rp. 2.450.000. Jadi c3000 adalah penduduk dengan penghasilan minimal Rp. 2.450.000/bulan.

Penduduk yang termasuk dalam c3000 itu saat ini sedang ‘bingung’ menghabiskan duitnya. Mereka dikenal dengan penduduk yang memiliki uang menganggur dengan jumlah lumayan. Artinya tidak habis digunakan untuk kebutuhan primernya. Maka dari itu c3000 ini lagi doyan membelanjakan uangnya untuk memenuhi kebutuhan tersier atau untuk memenuhi liefstyle-nya.

Indikasi yang mudah dilihat adalah semakin banyak dan menjamurnya departement store dan swalayan besar di kota-kota kecil atau di pinggiran kota besar. Di kota saya Pasuruan, Jawa Timur misalnya, sebenarnya tidak pernah ada sejarahnya brand besar membuka outletnya di sana, namun saat ini sudah ada supermarket Giant dan Carefour di sana.

Indikasi lain, semakin panjang antrean di restoran-restoran terkenal untuk sekedar makan malam. Beberapa dekade yang lalu, penduduk kita sudah cukup untuk makan di rumah saja dan sesekali ‘makan di luar’, namun kini itu sudah menjadi gaya hidup sendiri.

Contoh lain adalah berita yang menyebutkan banyak perusahaan maskapai membeli pesawat baru guna memenuhi permintaan penumpang yang semakin hari semakin bertambah. Ini menunjukkan bahwa naik pesawat bukan lagi barang mewah alias dengan uang di kantong mereka kini sudah mampu membelanjakan untuk keperluan selain yang utama.

Pembahasan tentang c3000 ini dengan baik dan renyah dijelaskan oleh pakar marketing @yuswohadi dan bisa kamu baca di blog pribadinya.

Yang mau saya sampaikan adalah, saat ini banyak sekali penduduk Indonesia yang kelebihan dana di kantong mereka dan bingung mau dibelanjakan untuk apa. Mungkin salah satu dari 50% kelas menengah tersebut adalah kamu sendiri. Bingung juga kan menghabiskan duit di rekeningmu?

Nah pilihannya sekarang adalah dua: menjadi konsumen yang bingung mau membelanjakan apa lagi duit di kantong ini. Mereka menjalani hidup lebih ‘nyaman’, tiap bulan mendapatkan penghasilan kemudian bingung membelanjakan untuk apa, lalu uang habis awal bulan dan dapat penghasilan lagi di awal bulan. Ada sih yang ditabung, namun seringkali jumlahnya sedikit.

Atau alternatif kedua menjadi produsen dengan mindset siap menampung duit lebih c3000 ini melalui bisnis yang kita miliki. Jadi tiap hari kita ‘sibuk’ memikirkan siapa lagi yang sedang bingung menghabiskan duitnya silakan berbelanja di tempat saya saja. Hehehe. Tidak ada alasan untuk tidak memulai berbisnis, setidaknya kalau menginginkan kaya ya…bisnis jangan korupsi. Waktu Tepat Untuk Memulai Usaha, kondisi ekonomi yang menguntungkan, ekosistem ekonomi nasional yang baik.

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • pertumbuhan ekonomi yogyakarta triwulan pertama 2013, peningkatan ekspor yogyakarta 2013, data pertumbuhan ekspor yogyakarta 2013, faktor pertumbuhan ekonomi yogyakarta

    Berita Ekonomi, Pertumbuhan Ekspor DIY Peringkat Dua Nasional

    • calendar_month Sel, 4 Jun 2013
    • visibility 3.355
    • 0Komentar

    Berita ekonomi, pertumbuhan ekspor DIY peringkat dua nasional. Data ini menunjukan bahwa pertumbuhan ekspor yogyakarta cukup positif dalam triwulan pertama 2013 bahkan pertumbuhan ekspor yogyakarta menempati ururtan kedua setelah Propinsi Papua dengan pertumbuhan ekspor sebesar 29,2 persen dan nlai ekspor 1,8 juta dolar Amerika. “Sementara ekspor Papua tumbuh 43,5 persen dengan nilai total 382,9 juta […]

  • kerajinan perak yogyakarta, hasil kerajinan perak yogyakarta, perak adalah hasil kerajinan, macam-macam produck kerajinan perak kotagede

    Perajin Perak Yogyakarta Tergerus, Faktor Utama Kebijakan PPN

    • calendar_month Kam, 2 Mei 2013
    • visibility 245
    • 0Komentar

    Kebijakan Pajak Pertumbuhan Nilai, kebijakan PPN ternyata membarikan dampak yang signifikan bagi perajin perak yogyakarta. Penurun jumlah perajin perak yang ada di Yogyakarta diperkirakan sekitar 50% dari jumlah sebelum 2008 atau mulainya krisis finansial global. Ketua Koperasi Produksi Pengusaha Perak Yogyakarta, Sutoyo membenarkan jumlah perajin perak terus menurun. Meski data pasti memang tidak ada, ia memperkirakan […]

  • Membangun bisnis di usia lanjut, pelatihan wirausaha bagi purnakarya, bisnis di masa pengsiun, mental usaha para purnakarya, work shop wirausaha jogja, racangan seminar wirausaha

    Bisnis di Usia Lanjut, Pelatihan Wirausaha Bagi Purnakarya

    • calendar_month Ming, 5 Mei 2013
    • visibility 230
    • 0Komentar

    Membangun bisnis di usia lanjut, pelatihan wirausaha bagi purnakarya, bisnis di masa pengsiun, mental usaha para purnakarya, work shop wirausaha jogja, racangan seminar wirausaha. Pensiun atau purna karya bagi sebagian orang seringkali dianggap sebagai sebuah kenyataan yang tidak menyenangkan sehingga menjelang masanya tiba sebagian orang sudah merasa cemas karena tidak tahu kehidupan seperti apa yang […]

  • Ngaji entrepneur bersama menteri BUMN dahlan iskan, menteri BUMN mengisis acara di jogja, kunjungan enteri BUMN 2013, seminar entrepneur bersama menteri BUMN di jogja 2013

    HIPSI DIY; Ngaji Entrepreneur Bersama Menteri BUMN Dahlan Iskan

    • calendar_month Rab, 16 Okt 2013
    • visibility 520
    • 0Komentar

    Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) DIY bersama dengan Radar Jogja  mengundang Menteri BUMN untuk acara bertajuk “Ngaji Entrepeneur ” Bersama Menteri BUMN Dahlan Iskan”. Dalam kesempatan ini acara akan dilaksanakan mulai jam 19.30 WIB tanggal 18 Oktober 2013 maloam Sabtu di Pondok Pesantren Ar-Risalah, Mlangi Nogotirto Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman. Yogyakarta. Menurut H. Buchori Al […]

  • Pertemuan Rutin Bulanan HIPSI DIY

    Pertemuan Rutin Bulanan HIPSI DIY

    • calendar_month Sab, 28 Des 2013
    • visibility 508
    • 0Komentar

    Himpuna Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) DIY secara kontinue terus melakukan konsolidasi baik internal organisasi maupun eksternal organisasi. Sebagai bagian dari agenda rutin organisasi HIPSI DIY melakukan pertemuan yang diadakan pada tanggal 26 Desember 2013 kemarin. Pertemuan rutin ini dilakukan sebaai bentuk konsolidasi internal organisasi dimana didalamnya diisi dengan berbagai acara. Pertemuan rutin ini merupakan pertemuan […]

  • Koperasi Bantul, Dana Masyarakat Capai Rp146 Miliar

    Koperasi Bantul, Dana Masyarakat Capai Rp146 Miliar

    • calendar_month Ming, 28 Apr 2013
    • visibility 226
    • 0Komentar

    Koperasi Kabupaten Bantul, dana koperasi kabupaten bantul, program dana masyarakat koperasi bantul. Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah mencatat dana investasi masyarakat yang berada pada semua koperasi di daerah ini sebesar Rp146 miliar selama 2012. “Selama ini koperasi sudah sangat membantu pemerintah, karena pada 2012 saja dana investasi masyarakat hampir sebesar […]

expand_less