Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Artikel » Era Untuk Berbisnis, Waktu Tepat Untuk Memulai Usaha

Era Untuk Berbisnis, Waktu Tepat Untuk Memulai Usaha

  • account_circle admin
  • calendar_month Sab, 11 Mei 2013
  • visibility 233

Era Untuk Berbisnis, Waktu Tepat Untuk Memulai Usaha, kondisi ekonomi yang menguntungkan, ekosistem ekonomi nasional yang baik, semua itu adalah hal yang perlu kita tau dari membangun sebuah usaha. Ada banyak alasan dikemukakan, mulai dari susahnya mencari pekerjaan sehingga alternatif berbisnis adalah salah satu solusinya. Pandangan itu lebih pesimistis. Memang ada banyak perspektif untuk menjelaskan itu. Namun di sini saya ingin berbagi tentang alasan yang menurut saya pas sebagai pendorong kenapa kita tepat jika berbisnis saat ini. Saya ingin menceritakan alasan dari sisi ekonomi. Pandangan yang lebih optimistis. Selain memang 9 dari 10 pintu rezeki adalah berdagang. Saat ini kondisi ekonomi Indonesia sedang dalam masa ranum-ranumnya. Sedang masa segar-segarnya dan siap berbuah dan lebih mekar lagi. Setidaknya begitu yang pernah disampaikan pakar marketing Indonesia, Hermawan Kertajaya. Beliau mengatakan saat ini pertumbuhan ekonomi akan merangsek naik secara signifikan diakibatkan semakin banyaknya masyarakat kelas menengah.

Data mengatakan dimulai tahun 2010 jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia sudah mencapai 50% lebih dari seluruh jumlah penduduk di Indonesia. Tenang, supaya tidak terlalu susah dicerna membicarakan teori-teori ekonomi tingkat tinggi, karena saya juga pusing menjelaskannya maka mari coba saya jelaskan lebih sederhana. Semoga lebih mudah dicerna.

Jadi begini, belajar dari sejarah negara-negara berkembang, perekonomian mereka akan melesat jauh berkembang saat jumlah masyarakat kelas menengah mereka sudah mencapai lebih dari 50%, China mengalaminya di awal tahun 2000an, disusul Singapura, dan yang paling baru adalah Malaysia. (untuk data lebih baik silakan dicek sendiri, karena saya juga tidak dikaruniai menghafal data-data angka dengan baik). Dan mulai tahun 2010 lalu Indonesia sudah mulai mencapainya.

Lantas apa efek dari jumlah kelas menengah yang banyak itu?

Mari saya jelaskan terlebih dahulu apa itu kelas menengah? Kelas menengah atau sering kali disebut dengan c3000 (costumer 3000 US Dolar) adalah penduduk yang memiliki penghasilan 3.000 Dolas AS setahun. Kelas menengah ini identik juga dengan kalangan terpelajar dan dekat dengan teknologi. Dari sini mereka memiliki peran yang signifikan terhadap perkembangan suatu negara.

Jika di rupiahkan akan jadi seperti ini: USD 3000 x Rp 9.800 = Rp. 29.400.000/tahun. Atau pengasilan perbulan jadi Rp. 29.400.000 / 12 = Rp. 2.450.000. Jadi c3000 adalah penduduk dengan penghasilan minimal Rp. 2.450.000/bulan.

Penduduk yang termasuk dalam c3000 itu saat ini sedang ‘bingung’ menghabiskan duitnya. Mereka dikenal dengan penduduk yang memiliki uang menganggur dengan jumlah lumayan. Artinya tidak habis digunakan untuk kebutuhan primernya. Maka dari itu c3000 ini lagi doyan membelanjakan uangnya untuk memenuhi kebutuhan tersier atau untuk memenuhi liefstyle-nya.

Indikasi yang mudah dilihat adalah semakin banyak dan menjamurnya departement store dan swalayan besar di kota-kota kecil atau di pinggiran kota besar. Di kota saya Pasuruan, Jawa Timur misalnya, sebenarnya tidak pernah ada sejarahnya brand besar membuka outletnya di sana, namun saat ini sudah ada supermarket Giant dan Carefour di sana.

Indikasi lain, semakin panjang antrean di restoran-restoran terkenal untuk sekedar makan malam. Beberapa dekade yang lalu, penduduk kita sudah cukup untuk makan di rumah saja dan sesekali ‘makan di luar’, namun kini itu sudah menjadi gaya hidup sendiri.

Contoh lain adalah berita yang menyebutkan banyak perusahaan maskapai membeli pesawat baru guna memenuhi permintaan penumpang yang semakin hari semakin bertambah. Ini menunjukkan bahwa naik pesawat bukan lagi barang mewah alias dengan uang di kantong mereka kini sudah mampu membelanjakan untuk keperluan selain yang utama.

Pembahasan tentang c3000 ini dengan baik dan renyah dijelaskan oleh pakar marketing @yuswohadi dan bisa kamu baca di blog pribadinya.

Yang mau saya sampaikan adalah, saat ini banyak sekali penduduk Indonesia yang kelebihan dana di kantong mereka dan bingung mau dibelanjakan untuk apa. Mungkin salah satu dari 50% kelas menengah tersebut adalah kamu sendiri. Bingung juga kan menghabiskan duit di rekeningmu?

Nah pilihannya sekarang adalah dua: menjadi konsumen yang bingung mau membelanjakan apa lagi duit di kantong ini. Mereka menjalani hidup lebih ‘nyaman’, tiap bulan mendapatkan penghasilan kemudian bingung membelanjakan untuk apa, lalu uang habis awal bulan dan dapat penghasilan lagi di awal bulan. Ada sih yang ditabung, namun seringkali jumlahnya sedikit.

Atau alternatif kedua menjadi produsen dengan mindset siap menampung duit lebih c3000 ini melalui bisnis yang kita miliki. Jadi tiap hari kita ‘sibuk’ memikirkan siapa lagi yang sedang bingung menghabiskan duitnya silakan berbelanja di tempat saya saja. Hehehe. Tidak ada alasan untuk tidak memulai berbisnis, setidaknya kalau menginginkan kaya ya…bisnis jangan korupsi. Waktu Tepat Untuk Memulai Usaha, kondisi ekonomi yang menguntungkan, ekosistem ekonomi nasional yang baik.

  • Penulis: admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • laporan ngaji entrepreneur bersama menteru bumn dahlan iskan, menteri bumn dahlan iskan mengisis acara entrepeneur, seminar entrepreneur bersama dahlan iskan di yogyakarta

    Report; Ngaji Entrepreneur Bersama Menteri BUMN Dahlan ISkan

    • calendar_month Ming, 20 Okt 2013
    • visibility 680
    • 0Komentar

    Ngaji entrepreneur bersama menteri BUMN Dahlan Iskan akhirnya terlaksana dengan sukses. Acara ini diawali dengan penampilan group hadroh Pon.Pes Ar-Risalah sebagai penyambut para tamu, kemudian diteruskan dengan sambutan dari ahlulbait dan dari pengurus Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) DIY. Telah hadir dalam acara ini para dirut BUMN se-DIY dan beberapa perwakilan selain itu hadir juga […]

  • daftar pengurus HIPSI DIY, pembentukan pengurus hipsi diy, buchori al-zahrowi ketua hipsi diy, wirausaha santri, gerakan ekonomi santri,

    Santri Berwirausaha; Himpunan Pengusaha Santri Indonesia DIY

    • calendar_month Jum, 24 Mei 2013
    • visibility 207
    • 0Komentar

    Santri Berwirausaha; Himpunan Pengusaha Santri Indonesia DIY, Meskipun berat, namun harus tetap melaksanakan tanggung jawab yang telah ditangguhkan di atas pundaknya. Demikian gambaran perasaan H Buchori Al-Zahrowi, tatkala pengusaha-pengusaha NU Yogyakarta mendaulatnya sebagai ketua Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) cabang Yogyakarta, Sabtu (1/6) sore, di gedung PWNU DIY, Jl MT Haryono, 41-42. Ditemui NU Online […]

  • Event Pelatihan Manajemen Travel Umrah dan Minimarket Yogyakarta, pelatihan membangun usaha travel haji, membangun usaha ritel minimarket, cara dan langkah membuat minimarket, pelatihan membangun minimarket.

    Event Pelatihan Manajemen Travel Umrah dan Minimarket Yogyakarta

    • calendar_month Kam, 30 Mei 2013
    • visibility 243
    • 0Komentar

    Manajemen travel dan umrah serta usaha minimarket merupakan dua segment garapan bisnis yang cukup menjanjikan, hal ini bisa dilihat dari pangsa pasar yang jangka panjang dan menjangkau market yang luas. Dari manajement travel haji bisa dilihat dari jumlah umat islam yang ada di indonesia adalah terbanyak di dunia sehingga sangat potensial untuk dikebangkan tidak hanya […]

  • Gelar Produk Kreatif Nusantara (GPKN Expo 19-22 september 2013), seminar industri kreatif, acara talkshow industri kreatif jogja, pameran industri kreatif jogjakarta, pentas seni kreasi seni budaya yogyakarta

    Gelar Produk Kreatif Nusantara (GPKN Expo 19-22 september 2013)

    • calendar_month Sen, 20 Mei 2013
    • visibility 217
    • 0Komentar

    Gelar Produk Kreatif Nusantara (GPKN Expo 19-22 september 2013), industri kreatif merupakan potensi wisata jogja yang belum maksimal digarap, padahal potensi industri kreatif sangat besar. Sebanyak 14 Sub Sektor Industri Kreatif Indonesia berorientasi pada ekonomi kerakyatan mayoritas berbasis di daerah dan bahkan sampai ke pelosok pedesaan.Untuk itu, guna mendukung berkembangnya industri kreatif khususnya di daerah […]

  • tips membuka usaha toko kelontong, langkah membuka usaha warung kelontong, membuka toko kelontong, kiat bisnis toko kelontong, usaha bisnis warung kelontong

    Peluang Usaha Membuka Usaha Toko Kelontong

    • calendar_month Rab, 5 Jun 2013
    • visibility 568
    • 0Komentar

    Usaha toko kelontong memang bukan jenis usaha baru. Namun, perlu dicermati bahwa usaha ini memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan minimarket yang sekarang banyak bertebaran. Sebab, toko kelontong bisa didirikan hampir di mana saja, bahkan di tempat-tempat yang tidak terjangkau oleh jaringan minimarket. Selain itu, usaha toko kelontong bisa dijalankan tanpa harus meninggalkan kewajiban lainnya sebagai ibu […]

  • opini kyai terhadap wirausaha, motivasi ulama terhadap gerakan ekonomi NU, perkembangan HIPSI DIY, pengembangan ekonomi ummat oleh HIPSI, pengurus HIPSI DIY

    Himpunan Pengusaha Santri Indonesia DIY, Kiai Juga Dorong Berwirausaha

    • calendar_month Kam, 23 Mei 2013
    • visibility 236
    • 0Komentar

    Himpunan Pengusaha Santri Indonesia DIY, Kiai Juga Dorong Berwirausaha, “Orang yang selalu mendorong saya dalam berwirausaha itu Mbah Warsun. Mbah Warsun itu sangat respek pada santri yang punya jiwa mandiri. Sehingga beliau sering memberikan dorongan dan motivasi.” Demikian dikatakan H Suhadi Khozin, penasehat HIPSI Yogyakarta, saat ditemui NU Online di gedung PWNU DIY, Jl MT […]

expand_less